NAMA : SAFRINA KUSUMA PUTRI
NPM : 16212778
KELAS : 2EA25
PENDAHULUAN
Identitas nasional di indonesia
perlu di pertahankan karena dampak dari globalisasi sudah mulai merusak
identitas nasional. Banyak orang yang tidak mengetahui identitas dari bangsa indonesia,
beserta sejarah-sejarahnya. Akibat dari kurangnya pengetahuan tentnang
identitas nasiona, terdapat dampak negatif bagi bangsa indonesia ini. Dan perlu
penyelesaian maslah yang tepat dan akurat.
TUJUAN
Ø Pengertian
dari identitas nasional
Ø Identitas
nasional negara kita
Ø Penyebab
pudarnya identitas nasional
Ø Cara untuk
mengatasi pudarnya identitas nasional
IDENTITAS NASIONAL
A.
Pengertian Identitas Nasional
Identitas berarti ciri-ciri,
sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu
keunikannya serta membedakannya dengan hal-hal lain. Nasional berasal dari
katanati on yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas
sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta
ideologi bersama. Jadi, yang dimaksud dengan identitas nasional adalah
ciri-ciri, kepribadian, atau jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
membedakannya dengan bangsa lain di dunia.
Identitas nasional pada hakikatnya
merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas. Dengan ciri-ciri
khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan
kehidupannya.
Dengan demikian identitas nasional
suatu bangsa adalah ciri khas yang dimiliki suatu bangsa yang membedakannya
dari bangsa lainnya. Namun demikian proses pembetukan Identitas nasional bukan
merupakan sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus
berkembang mengikuti perkembangan jaman. Akan terjadi pergeseran nilai dari
identitas itu sendiri apabila identitas itu tidak dapat dijaga dan
dilestarikan, sehingga mengakibatkan identitas global akan mempengaruhi nilai
identitas nasional itu sendiri.
Secara umum terdapat beberapa
dimensi yang menjelaskan kekhasan suatu bangsa. Unsur-unsur identitas itu
secara normatif, berbentuk sebagai nilai, bahasa, adat istiadat, dan letak
geografis.
B.
Identitas Nasional Negara Kita
Indonesia adalah negara besar.
Negara dengan pulau terbanyak di dunia (17.504), lebih dari 300 suku bangsa,
serta tidak kurang dari 200 bahasa daerah dengan 67 bahasa induk. Jumlah
penduduk Indonesia menurut BPS pada tahun 2009 ini berjumlah 231 juta jiwa.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang plural dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
adalah pemersatu bangsa kita.
Pertanyaannya, Apa identitas bangsa
Indonesia sesungguhnya? Pertanyaan ini penting untuk menilai keberadaan bangsa
Indonesia yang terus membangun identitasnya. Bangsa yang terbentuk dari
berbagai kelompok, dalam proses integrasinya, tentu berusaha hidup dengan
identitas kebangsaan yang mengatasi identitas primordialnya. Di sinilah
terletak urgensi dari pertanyaan di atas. Jika Indonesia bukan Jawa, bukan
Ambon, bukan Batak, bukan Madura, bukan Sunda, bukan Dayak, bukan Islam, bukan
Kristen, bukan Hindu, bukan Buddha, bukan Konghucu, dst. Indonesia itu apa?
Dari telaah identitas Indonesia dengan paham nasionalnya, maka Indonesia adalah
semuanya. Integrasi dari semuanya adalah Indonesia, tanpa harus mengeliminir
satu kelompok, dan tanpa didominasi oleh satu kelompok. Proses interaksi
antarkelompok dalam prinsip kesetaraan akan menghasilkan sebuah identitas
Indonesia. Ciri-ciri utama yang melekat
sebagai identitas nasional Indonesia adalah:
- Pluralisme dan Multikulturalisme
Kita tidak
dapat mengingkari sifat pluralistik bangsa kita sehingga perlu pula memberi
tempat bagi berkembangnya kebudayaan sukubangsa dan kebudayaan agama yang
dianut oleh warganegara Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
sukubangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara, mewarnai perilaku dan kegiatan kita. Berbagai
kebudayaan itu berseiringan, saling melengkapi dan saling mengisi, tidak
berdiri sendiri-sendiri, bahkan mampu untuk saling menyesuaikan (fleksibel) dalam
percaturan hidup sehari-hari.
Salah satu
isu penting yang mengiringi gelombang demokrasi adalah munculnya wacana
multikulturisme. Multikulturisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara
sama sebagai kesatuan tanpa memedulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa
maupun agama. Gerakan multicultural muncul pertama kali di Kanada dan Australia
sekitar 1950-an.
Multikultural
menjadi semacam respon kebijakan baru dalam keragaman.dengan kata lain, adanya
komunitas yang berbeda saja tidak cukup, karena yang terpenting adalah
komunitas tersebut diperlukan sama oleh warga Negara maupan Negara.
2.
Kesetaraan
Dengan
identitas pluralis dan multikulturalis itu bangunan interaksi dan relasi antara
manusia Indonesia akan bersifat setara. Paham kesetaraan akan menandai cara
berpikir dan perilaku bangsa Indonesia, apabila setiap orang Indonesia berdiri
di atas realitas bangsanya yang plural dan multikultural itu. Identitas
kesetaraan ini tidak akan muncul dan berkembang dalam susunan masyarakat yang
didirikan di atas paham dominasi dan kekuasaan satu kelompok terhadap kelompok
yang lain. Kesetaraan merupakan identitas nasional Indonesia.
3.
Karakter Nasional
Karakter
nasional adalah gambaran umum mengenai identitas nasional Indonesia. Karakter
ini hanya akan muncul secara kuat apabila identitas sebagai bangsa Indonesia
jelas. Maksudnya apabila kesadaran pluralitas dan multikultural itu jelas bagi
bangsa Indonesia, maka karakter bangsa Indonesia akan muncul dan terlihat. Jika
dicirikan dengan lebih spesifik, apabila manusia Indonesia menjadikan
pluralisme dan multikulturalisme yang melahirkan paham kesetaraan sebagai
wawasan dan tradisi bangsa, akan muncul sosok manusia Indonesia yang
berkarakter merdeka, otonom, demokrat, humanis, bertanggung jawab, hormat
terhadap bangsa-bangsa lain, dan berwawasan universal.
C.
Indikasi Pudarnya Identitas Nasional
1. Budaya asli
nasional semakin tenggelam
Dewasa ini
budaya dan adat yang menjadi ciri khas nasional kita semakin ditinggalkan.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke
Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini dapat kita lihat dari semakin
banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan seperti mabuk-
mabukkan, clubbing, memakai pakaian mini,bahkan berciuman di tempat umum seperti
sudah biasa di Indonesia. Meskipun gaya hidup tersebut tidak semuanya dinilai
jelek, tetapi dengan menerima dan mengaplikasikan gaya hidup barat tersebut
lambat laun akan menggeser budaya asli yang ada di nega ra kita. Situasi Budaya Indonesia saat ini sangat
memprihatinkan. Pasalnya, semakin banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh
negara tetangga kita sendiri yaitu Malasyia. Seperti tari reog ponorogo dan
tari pendet yang diklaim juga oleh Malaysia. Hak paten atas kebudayaan dalam
hal ini sangat berperan penting. Pemerintah baru menyadari akan perlunya hak
paten tersebut setelah adanya klaim-mengklaim Malaysia terhadap kebudayaan
Indonesia.
2. Rasa
memiliki terhadap identitas Indonesia menurun
“Cintailah
produk dalam negeri”, sebuah kalimat yang mulai digalakkan seiring dengan
persaingan produk dengan luar negeri. Masyarakat Indonesia lebih memperhatikan
merk yang berasal dari luar negeri dibanding buatan lokal. Ini berarti
masyarakat mulai kehilangan rasa cinta akan tanah air, rasa nasionalisme. Begitu
juga dalam hal cinta dan peduli akan identitas bangsa sendiri. Simbol ataupun
ciri yang melambangkan negara tidak begitu diperhatikan lagi. Nilai-nilai yang
terkandung dalam lambang negara kita, Pancasila, tidak lagi diterapkan
sepenuhnya. Tradisi ataupun adat dipandang sebagai produk masa lalu yang cukup
dikenang saja, tanpa dipertahankan keutuhannya. Rasa malu untuk menggunakan
budaya dalam negeri akibat adanya budaya asing juga menjadi indikasi turunnya
rasa nasionalisme.
3. Mendahulukan
kepentingan kelompok dan disintegrasi bangsa
Munculnya
kelompok-kelompok dan gerakan yang bertujuan untuk memisahkan diri dari bangsa
ini adalah salah satu indikasi melemahnya identitas bangsa. Keanekaragaman
bangsa tidak dipandang sebagai pemersatu melainkan sebagai bagian-bagian
terpisahkan yang memiliki kepentingan tersendiri antara satu dengan lainnya.
Salah satu adalah bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada agama
(FPI, JI, MMI, Organisasi Aliran Islam/Mahdi), etnis (FBR, Laskar Melayu) dan
ras. Akibatnya, sering terjadi konflik kepentingan antarkelompok dan tidak
jarang juga berakhir dengan kekerasan.
4. Lupa sejarah
Faktor
integrasi bangsa Indonesia salah satunya rasa senasib dan sepenanggungan serta
rasa seperjuangan di masa lalu ketika mengalami penjajahan. Penjajahan
menimbulkan tekanan baik mental ataupun fisik. Tekanan yang berlarut – larut
akan melahirkan reaksi dari yang ditekan. Sehingga muncul kesadaran ingin
memperjuangkan kemerdekaan. Dengan kesadaran ini, maka keberagaman suku atau
golongan yang ada di Indonesia tidak dipermasalahkan semuanya bersatu, berjuang
untuk merdeka. Sehingga terbentuklah negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
semboyannya Bhineka Tunggal Ika. Tetapi seiring berlalunya waktu, hal tersebut
mulai dilupakan. Masyarakat Indonesia kebanyakan sekarang tidak menganggap
penting nilai sejarah masa lalu tersebut seakan-akan terlena dengan kenikmatan
yang dirasakan. Padahal terbentuknya Negara Indonesia melalui perjuangan keras
para pahlawan dan seharusnya identitas negara ini juga dijaga dan
dipertahankan.
D.
Cara-cara untuk Mengatasi Memudarnya Identitas
Nasional
1) Pendidikan
tentang kebangsaan untuk memberikan pemahaman yang kuat mengenai identitas
nasional. Rasa nasionalisme sebisanya ditanamkan dalam tiap masyarakat sedini
mungkin. Nilai-nilai luhur dan budaya nasional diperkenalkan dengan baik dan
meluas ke seluruh lapisan masyarakat agar mereka semakin menjunjung tinggi dan
bangga akan identitas nasional. Penanaman dan pengamalan nilai yang terkandung
dalam Pancasila juga dapat dilakukan sebagai usaha mempertahankan ciri bangsa
sekaligus menwujudkan insan yang seutuhnya karena nilai-nilai Pancasila adalah
baik dan benar. Secara akademik, dapat dilakukan dengan melakukan pengajaran
kepada siswa tentang identitas bangsa, misalnya dengan adanya mata pelajaran
Pancasila dan Kewarganegaran baik di tingkat sekolah maupun tingkat universitas
agar masyarakat semakin mengerti dengan negaranya. Dari rasa pengertian itulah,
diharapkan dapat tumbuh kepekaan dan cinta akan bangsa dan negaranya.
2) Membangun
kebudayaan nasional Indonesia Kebudayaan merupakan aset yang penting sebagai
identitas nasional. Negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dengan
banyak suku bangsa tentunya juga mempunyai beragam budaya dan kesenian daerah.
Kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut merupakan pembentuk identitas budaya
nasional kita sehingga harus dijaga dan dikembangkan. Kebudayaan nasional yang
beraneka ragam unsurnya dapat dilestarikan dengan mempolulerkan budaya
tersebut, dan jika bisa hingga ke tingkat internasional. Membangun kebudayaan
nasional Indonesia harus mengarah kepada suatu strategi kebudayaan untuk dapat
menjawab pertanyaan,³Akan kita jadikan seperti apa bangsa kita?´ yang tentu
jawabannya adalah³menjadi bangsa yang tangguh dan entrepreneurial, menjadi
bangsa Indonesia dengan ciri-ciri nasional Indonesia, berfalsafah dasar Pancasila,
bersemangat bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri sendiri, dan mampu
berperanan penting dalam percaturan global dan dalam kesetaraan juga mampu
menjaga perdamaian dunia´.
3) Menjaga
integritas bangsa Integritas nasional adalah suatu proses penyatuan atau
pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan
pembentukan identitas nasional atau bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan
dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Negara kita juga tentunya
telah mengalami proses integrasi yang tidak mudah mengingat keanekaragaman
suku, agama, dan budaya. Rasa persatuan dan kesatuan harus dipupuk secara
kontinu untuk menjaga keutuhan bangsa. Selain itu diperlukan rasa toleransi
dalam masyarakat untuk mencegah terjadinya perpecahan ataupun peperangan yang
melibatkan unsur golongan atau kelompok tertentu. Pemerintah juga memegang
peranan yang penting dalam menjaga integritas bangsa. Faktor keamanan menjadi
penentu yang utama. Untuk itu diperlukan aparat atau perangkat keamanan
nasional yang tangguh dalam menjaga keutuhan bangsa.
KESIMPULAN
Identitas berarti ciri-ciri,
sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu
keunikannya serta membedakannya dengan hal-hal lain.Dengan demikian identitas
nasional suatu bangsa adalah ciri khas yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakannya dari bangsa lainnya.
Ciri-ciri utama yang melekat sebagai
identitas nasional Indonesia adalah:
·
Pluralisme dan Multikulturalisme
·
Kesetaraan
·
Karakter Nasional
Indikasi pudarnya identitas nasional :
1. Budaya asli
nasional semakin tenggelam
2. Rasa
memiliki terhadap identitas Indonesia menurun
3. Mendahulukan
kepentingan kelompok dan disintegrasi bangsa
4. Lupa sejarah
Cara mengatasi pudarnya identitas nasional :
Ø Pendidikan
tentang kebangsaan untuk memberikan pemahaman yang kuat mengenai identitas
nasional.
Ø Membangun
kebudayaan nasional Indonesia Kebudayaan merupakan aset yang penting sebagai
identitas nasional.
Ø Menjaga integritas
bangsa Integritas nasional adalah suatu proses penyatuan atau pembauran
berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan
identitas nasional atau bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989) yang harus
dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam
mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar