SEJARAH SURAT
Tak lengkap rasanya membahas mengenai pengertian dan fungsi surat
tanpa tahu sejarah surat itu sendiri. Berikut ini adalah penggalan singkat
sejarah surat dan kegiatan surat-menyurat yang terjadi di Indonesia sampai pada
era sekarang ini.
Berdasarkan sejarah, surat sudah ada ketika manusia menemukan
simbol atau tulisan. Ya walaupun masih dalam bentuk sederhana. Kegiatan
surat-menyurat di Indonesia sendiri telah dimulai jauh sebelum kedatangan
bangsa Eropa, yakni pada masa Kutai, Tarumanegara, Majapahit, Pajajran,
Sriwijaya, dan Mataram. Bentuk surat pada zaman itu pun masih tergolong
sederhana yaitu berupa kulit kayu, potongan bambu, daun lontar dan kulit
binatang.
Kegiatan surat-menyurat modern pun berkembang ketika kedatangan
bangsa Eropa ke Indonesia yang dipelopori oleh Belanda di abad 17-18an.
Kegiatan pos semakin lancar, Setelah pembuatan Jalan Raya Pos (de Grote
Postweg) dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km pada tahun 1809 atas
perintah gubernur jendral Herman William Deandels. Hal tersebut menyebabkan
tempuh pos dari Jawa Barat ke Jawa Timur yang sebelumnya memakan waktu 40 hari,
diperpendek menjadi 6 hari.
Penggagasan perangko yang dipelopori oleh inggris pada tahun 1840
membuka zaman baru dalam bidang pertarifan pos. Belanda yang pada saat itu
menduduki Indonesia mengikuti jejak Inggris dengan membuat perangko yang
bergambar Raja Willem III di tahun 1852. Perkembangan kegiatan surat-menyurat
pun berkembang pesat di tanah air Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda
akhirnya menyediakan banyak kantor pos di berbagai kota besar di Indonesia
serta menyediakan banyak kotak pos. Kantor pos merupakan salah satu tempat
paling sibuk ketika itu.
Walaupun fungsi surat sudah sedikit tergeser oleh kemajuan
teknologi seperti telepon maupun internet, tetapi peran surat sebagai alat
telekomunikasi masih banyak digunakan sampai sekarang. Begitu juga peran kantor
pos yang dahulu merupakan tempat paling sibuk berubah menjadi tempat berbagai
fungsi dari sebagai tempat pembayaran maupun pengiriman-penerimaan uang.
Ada banyak pengertian tentang surat tapi semua pengertian tersebut merujuk
pada inti yang sama; surat adalah sarana telekomunikasi.
Surat merupakan alat komunikasi yang disampaikan secara tertulis, berisi
bahan informasi berupa berita, laporan, pemberitahuan, perintah, pesanan,
keputusan, undangan dan permohonan, yang lazimnya harus dikirimkan atau
disampaikan kepada pihak lain. Ada juga yang mengatakan bahwa surat adalah
sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada
pihak lain.
Ada juga yang berpendapat mengenai pengertian surat sebagai suatu sarana
untuk menyampaikan informasi secara tertulis dari pihak satu ke pihak yang
lain. Informasi dalam surat tersebut bisa berupa pemberitahuan, pernyataan,
permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Seojito dan Solchen (2004: 1) mendefinisikan surat
sebagai berikut:
·
Ditinjau dari isinya,
surat merupakan jenis karangan (komposisi) paparan-pengarang mengemukakan
maksud dan tujuannya, menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya.
·
Ditinjau dari wujud
peraturannya, surat merupakan percakapan tertulis
·
Ditinjau dari
fungsinya, surat adalah alat sarana komunikasi tulis.
Memang banyak pengertian surat tapi yang kita bisa menarik kesimpulan
sendiri mengenai pengertian surat itu sendiri sebagai suatu alat komunikasi
tertulis yang ditujukan menyampaikan informasi dari pihak pengirim ke pihak
penerima surat.
FUNGSI SURAT
Sebagaimana kita pahami penjelasan di atas mengenai pengertian surat, kita
bisa mengambil salah satu fungsi dari surat itu sendiri sebagai alat
komunikasi. Tapi bukan itu saja fungsi surat, ada beberapa fungsi surat diantaranya
adalah sebagai berikut:
1.
Surat sebagai sarana
komunikasi.
2.
Surat sebagai alat
menyampaikan pemberitahuan, permintaan, permohonan, buah pikiran ataupun
gagasan.
3.
Surat sebagai alat
bukti tertulis, misalkan surat perjanjian.
4.
Surat sebagai alat untuk
mengingat, misalkan surat yang diarsipkan.
5.
Surat sebagai pedoman
kerja, misalkan surat keputusan dan surat perintah.
6.
Surat sebagai historis.
SYARAT SURAT
YANG BAIK
Surat resmi atau surat
dinas merupakan surat yang dibuat secara resmi oleh seseorang, perusahaan, atau
lembaga untuk kepentingan dinas. Tiga hal penting yang perlu diperhatikan agar
surat tersebut menjadi surat yang baik adalah sebagai berikut :
1. Surat harus disusun dengan teknis penyusunan surat yang benar, yaitu :
·
penyusunan letak bagian-bagian
surat,
·
pengetikan yang benar,
jelas, bersih, dan rapi,
·
pemakaian kertas yang
sesuai ukuran : kuarto 21 x 29 cm, jenis : HVS untuk lembar asli (sebaiknya
kertas onion) dan kertas, tembus, (doorslag) untuk tembusan, warna: putih
HVS untuk lembar asli, kuning untuk kertas tembus perbal, biru muda untuk
kertas tembus untuk tembusan intern, dan merah muda HVS untuk surat rahasia.
2. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Dengan
cara ini penerima surat akan memahami isi surat dengan tepat dan tidak
ragu-ragu, dan pengirim surat mendapatkan jawaban secara tepat, seperti yang
dikehendaki.
3. Bahasa yang digunakan hendaklah bahasa yang benar dan baku sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia. Bahasa surat resmi haruslah logis, wajar, hemat,
cermat, sopan, dan menarik. Selain ketiga hal di atas, syarat lain yang harus
dipenuhi dalam menyusun surat yang baik ialah :
1. memahami kedudukan masalah yang dikemukakan;
2. memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan masalah itu;
3. mengetahui posisi dan bidang tugasnya;
4. hal-hal yang terkait dengan ketatausahaan.
BAHASA SURAT
Pada hakekatnya surat
itu adalah suatu karangan yang berupa perumusan dalam bentuk tertulis tentang
pernyataan, pemikiran, permintaan, atau hal-hal yang ingin disampaikan kepada
pihak penerima surat. Karena surat sebagai karangan, maka suratpun harus
memenuhi berbagai ketentuan mengenai penyusunan karangan ataupun komposisi
seperti tema, tata bahasa, kalimat, alinea, gaya bahasa dan penggunaan tanda
baca. Sebagai karangan surat dapat disusun secara :
1. Deduktif yaitu dimana penulis terlebih dulu
melaporkan pokok permasalahannya, kemudian baru dikemukakan penjelasannya atau
alasan-alasannya.
2. Induktif adalah penyusunan kalimat-kalimat dimana
terlebih dulu dikemukakan alasan-alasannya, baru kemudian melaporkan
pokok-pokok masalahnya.
JENIS-JENIS SURAT
1.
Berdasarkan Sifat Surat
Berdasarkan sifatnya
surat dapat digolongkan menjadi lima jenis yaitu :
a.
Surat Pribadi
Surat pribadi adalah
surat-surat yang bersifat kekeluargaan, surat-surat yang berisi masalah
keluarga, baik tentang kesehatan, keuangan keluarga dan sebagainya.
b. Surat Dinas Pribadi
Surat dinas pribadi
disebut juga surat setengah resmi adalah surat-surat yang dikirimkan dari
seseorang atau pribadi kepada instansi-instansi, perusahaan-perusahaan, ataupun
jawatan-jawatan.
c. Surat Dinas Swasta
Surat dinas swasta
disebut juga surat resmi adalah surat-surat yang dibuat oleh instansi-instansi
swasta, yang dikirimkan untuk para karyawannya ataupun untuk para relasinya
atau langganannya atau instansi –instansi lain yang terkait.
d. Surat Niaga
Surat niaga adalah
surat yang berisi, soal-soal perdagangan yang dibuat oleh perusahaan yang
dikirimkan kepada para langganannya.
e. Surat Dinas Pemerintah
Surat dinas digunakan
untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor.
Surat ini penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu
instansi Fungsi dari surat dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat
pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan
instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan dan surat
instruksi Ciri-ciri surat dinas:
Menggunakan kop surat
dan instansi atau lembaga yang bersangkutan
Menggunakan nomor
surat, lampiran, dan perihal
Menggunakan salam
pembuka dan penutup yang baku
Menggunakan bahasa baku
atau ragam resmi
Menggunakan cap atau
stempel instansi atau kantor pembuat surat
Format surat tertentu
2. Berdasarkan Wujud Surat
Penggolongan surat
berdasarkan wujudnya dapat dibagi kedalam tujuh jenis, yaitu :
a.
Surat Yang menggunakan Kartu Pos
Kartu pos adalah blanko
yang dikeluarkan oleh Perum Postel atau instansi lain yang telah diberi izin
Perum Postel untuk mencetaknya asal sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan Perum Postel.
b. Warkat Pos
Warkat pos adalah
sehelai kertas yang telah dicetak dengan memakai lambaga dan petunjuk penulisan
berita, yang dikeluarkan oleh perum postel atau instansi lain yang telah diberi
izin.
c. Surat Bersampul
Surat bersampul adalah
surat-surat yang isinya atau beritanya ditulis pada kertas lain, kemudian
kertas surat tersebut dimasukkan kedalam sampul atau amplop.
d. Surat Terbuka dan Surat Tertutup
Surat terbuka adalah
surat-surat yang isinya dapat dibaca oleh umum misalnya, surat dari pembaca
kepada pembaca atau surat yang dikirimkan oleh pembaca untuk pemerintah,
instansi lain, melalui redaksi surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya.
e. Memorandum dan Nota
Memorandum adalah salah
satu alat komunikasi berupa surat-surat dilingkungan dinas yang penyampaiannya
tidak resmi dan digunakan secara intern (didalam lingkungan sendiri baik
perusahaan ,instansi lainnya). Nota adalah merupakan alat komunikasi kedinasan
antara pejabat dari suatu unit organisasi yang digunakan secara intern dalam
lingkungan sendiri, tetapi bersifat resmi.
f. Telegram
Telegram adalah suatu
alat komunikasi dengan cara menyampaikan berita-berita melalui radio atau
pesawat telegram mengenai sesuatu hal yang perlu segera mendapat penyelesaian
dengan cepat. Isi telegram berupa tulisan-tulisan singkat yang dikirimkan dari
jarak jauh.
g. Surat Biasa
Surat biasa adalah
surat-surat yang isinya tidak mengandung rahasia walaupun terbaca oleh orang
lain, seperti surat undangan pernikahan atau khitanan, surat pertemuan para
siswa untuk rekreasi dan sebagainya.
3. Berdasarkan Keamanan Isinya.
Berdasarkan keamanan
isinya, surat dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :
a. Surat Sangat Rahasia
Surat-surat yang
digunakan untuk surat-surat yang berhubungan dengan keamanan Negara atau
surat-surat yang berupa Dokumen Negara, sehingga bila surat ini jatuh ketangan
yang tidak berhak maka akan membahayakan masyarakat atau Bangsa dan Negara.
b. Surat Rahasia
Surat-surat yang isinya harus dirahasiakan, tidak boleh dibaca oleh orang lain, karena bila jatuh ketangan orang yang tidak berhak, akan merugikan perusahaan atau instansi tersebut.
c. Surat konfidensial
Surat-surat yang termasuk surat rahasia juga, karena isinya tidak boleh diketahui orang lain cukup hanya diketahui oleh pejabat yang bersangkutan, karena kalau jatuh kepada orang yang tidak berhak akan mencemarkan nama baik orang tersebut. Contohnya surat laporan tentang karyawan yang korupsi.
4. Berdasarkan Proses Penyelesaiannya
Surat berdasarkan proses penyelesaiannya dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Surat
Sangat Segera atau Surat Kilat.
Surat yang harus dikirimkan dengan sangat segera atau kilat adalah surat yang harus ditangani secepat mungkin pada kesempatan yang pertama karena surat ini harus segera dikirimkan secepatnya karena penerima harus cepat menanggapi dan menyelesaikannya.
b. Surat Segera
Surat yang secepatnya diselesaikan tetapi tidak perlu pada kesempatan yang pertama dan segera dikirimkan supaya mendapat tanggapan dan penyelesainya dari pihak penerima.
c. Surat Biasa
Surat-surat yang tidak perlu tergesa-gesa untuk penyelesaian karena tidak perlu mendapat tanggapan yang secepatnya dari penerima.
5. Berdasarkan Dinas Pos
Surat berdasarkan pos dapat digolongkan menjadi :
a. Surat
Biasa
Surat yang
menurut penggolongan dinas pos, surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya
atau sifatnya biasa atau tidak begitu penting, karena pada umumnya surat ini
tidak perlu mendapat tanggapan yang secepatnya dari penerima, dengan demikian
surat-surat ini penyampaiannya kepada tujuan atau penerima waktunya tidak
dipastikan, tetapi biaya yang dikenakan dinas pos, prangkonya cukup murah.
b. Surat Kilat
Surat-surat yang
secepatnya ditangani supaya mendapat tanggapan dan penyelesaian yang secepatnya
pula dari penerima. Oleh karena itu surat kilat cara penyampaiannya, ongkos
pengirimannya atau prangkonya lebih mahal dari surat biasa.
c.
Surat Kilat Khusus
Surat-surat yang dibuat seseorang yang isinya sangat penting dan
harus segera ditangani supaya mendapat tanggapan dan penyelesaian yang
secepatnya dari penerima .
d. Surat tercatat
Adalah surat yang
dibuat oleh seseorang yang isinya sangat penting, sehingga harus segera
ditangani dan diselesaikan secepatnya supaya surat tersebut mendapat tanggapan
dan penyelesaian secepatnya pula dari pihak penerima, surat inipun hampir sama
dengan kilat khusus, cara penyampaiannya oleh dinas pos sangat diutamakan
ongkosnya atau prangkonya mahal.
BAGIAN-BAGIAN
SURAT : PENJELASAN & CONTOH
Mengetahui
tentang Bagian-bagian
Surat merupakan
salah satu syarat dan ketentuan penulisan surat yang baik dan benar yang
ditulis artikel kemarin (lihat di sini). Nah untuk
itu, Zona
Siswa pada
kesempatan kali ini akan mencoba menguraikan tentang Bagian-bagian Surat.
Semoga bermanfaat.
Bagian-bagian surat yang saya akan uraikan di bawah ini merupakan
bagian-bagian surat resmi, bagian-bagian surat resmi tersebut adalah sebagai
berikut ini:
1. Kepala Surat/ Kop Surat
Kepala surat atau yang bisa juga disebut dengan kop surat merupakan
bagian teratas dalam sebuah surat. Fungsi penyertaan kepala surat tersebut
tidak terlepas dari pemberian informasi mengenai nama, alamat, kegiatan dari
lembaga tersebut serta juga bisa menjadi alat promosi. Bagian surat yang
pertama ini berisi:
· Logo atau lambang dari sebuah instansi, lembaga, perusahaan atau
organisasi,
· Nama instansi, lembaga, perusahaan, atau organisasi tersebut,
· Alamat instansi, lembaga, perusahaan, atau organisasi
tersebut,
· Nomor telepon, kode pos, alamat email atau alamat web.
Biasanya setelah penulisan kepala surat atau kop surat terdapat
sebuah garis horizontal pemisah yang memisahkan antara kepala surat dengan
bagian-bagian surat yang lain seperti tempat dan tanggal pembuatan.
2. Tempat dan Tanggal Surat
Pencantuman tempat dan tanggal surat tersendiri ditujukan untuk
memberikan informasi mengenai tempat dan tanggal penulisan surat tersebut.
Untuk tempat biasanya tidak dicantumkan kembali jika tempat sudah ditulis di
kepala surat yang berupa alamat instansi. Tapi bagi surat bukan resmi yang
tidak memiliki kepala surat, wajib menuliskan tempat di bagian surat ke 2 ini.
Contoh:
Jakarta, 3 Januari 2014
Jakarta, 3 Januari 2014
Cirebon, 18 Mei 1990
3. Nomor Surat
Sebuah surat resmi yang mewakili sebuah lembaga, instansi,
perusahaan atau organisasi biasanya menggunakan penomoran terhadap surat yang
dikeluarkan atau yang diterima. Nomor surat biasanya meliputi nomor urut
penulisan surat, kode surat, tanggal, bulan dan tahun penulisan surat.
Penomoran surat tersebut berfungsi untuk:
· Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya
kembali apabila diperlukan
· Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh
organisasi, lembaga atau perusahaan
· Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
· Penunjukan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.
Contoh:
Nomor: 023/PMR/05/12/2013
Nomor: 023/PMR/05/12/2013
Nomor: 042/PRMK/28/08/2013
4. Lampiran
Bagian lampiran merupakan bagian penjelas yang menginformasikan
bahwa ada sejumlah berkas atau dokumen yang disertakan dalam surat tersebut.
Jika tidak terdapat berkas atau dokumen yang dilampirkan, maka bagian lampiran
bisa ditiadakan.
5. Hal
Pada bagian surat ke lima ini berisi hal atau perihal. Hal
berfungsi memberikan petunjuk bagi pembaca mengenai pokok isi surat tersebut.
6. Alamat Dalam
Terdapat dua alamt yang dituliskan dalam surat, yaitu alamat luar
(yang ditulis di sampul surat) dan alamat dalam (yang ditulis di dalam surat).
Alamat yang dimaksud dalam bagian ini merupakan alamat dalam. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menulis alamat dalam ini, hal-hal tersebut adalah
sebagai berikut:
· Kata "kepada" pada alamat dalam sebenarnya tidak harus
ada. Kata "kepada" dirasa berlebihan karena sudah ada kata "YTH/
yang terhormat"
· Menggunakan kata "Yang terhormat" yang bisa disingkat
menjadi "YTH"
· Menggunakan kata "Bapak", "Ibu" atau
"Sdr" jika yang dituju adalah seseorang bukan nama instasi. Kata
"Bapak, Ibu, Sdr" selalu ditulis dengan huruf kapital diawal kata dan
diikuti oleh nama orang.
· Di setiap bari pada bagian alamat dalam tidak diakhiri oleh tanda
titik.
· Menuliskan alamat orang atau lembaga yang dituju, lengkap lebih
bagus.
Contoh:
Yth. Bapak Sugiono
Yth. Bapak Sugiono
Kepala Sekolah SMA Karang Tengah 01
Jalan Mawar, Losari Lor
Brebes, 52255
7. Salam Pembuka
Bagian surat yang ke 7 adalah salam pembuka yang berfungsi sebagai
sapaan dalam surat. Salam pembuka ditulis dengan huruf kapital di awal dan
diakhiri oleh tanda koma.
Contoh:
Dengan hormat,
Dengan hormat,
Salam pramuka,
Assalamualaikum wr.wb
8. Isi Surat
· Pembuka
Pembuka merupakan alenia pertama yang berfungsi sebagai pengantar
atau pendahuluan terhadap infomrasi yang disampaikan di alenia isi.
· Isi
Alendia isi berisi informasi yang akan disampaikan.
· Penutup
Sedangkan alenia penutup ini berisi ucapan terima kasih atau harapan
dari penulis surat kepada pembaca surat.
9. Salam Penutup
Salam penutup merupakan penutup surat yang biasanya menggunakan
kata: "Hormat saya, Hormat kami, Wassalam". Penulisan salam penutup
tersebut seperti salam pembuka, diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh
tanda koma.
10.Nama Jelas Pengirim dan Tanda tanganSetelah salam penutup, terdapat nama jelas pengirim surat beserta
tanda tangannya.
11. Tembusan
Tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau orang
lain yang juga berhak mendapatkan surat tersebut.
Contoh:
Tembusan:
1. Kepala SMA Negeri 01 Tanjung
Tembusan:
1. Kepala SMA Negeri 01 Tanjung
2. Pembina OSIS SMA Negeri 01 Tanjung
Posisi ke 12 bagian surat resmi tersebut di atas bisa saja berubah,
tergantung format atau bentuk surat. Ke 12 bagian tersebut di atas merupakan
bagian-bagian surat resmi, sedangkan jika sobat ingin menulis surat yang
sifatnya kurang atau tidak resmi ada bagian-bagian yang dihilangkan seperti,
kepala surat/ kop surat. Untuk lebih memahami penjelasan bagian-bagian surat di
atas mari kita lihat contoh surat di bawah ini:
MANFAAT CV
Jika Anda telah tahu bahwa CV merupakan
personifikasi diri, maka Anda perlu memutuskan item apa saja yang akan
dimasukkan dan item mana yang tidak. CV yang baik adalah yang memiliki
relevansi yang tinggi terhadap pekerjaan yang dituju. Dengan demikian CV
tersebut akan menjawab “what is in it for me?” bagi seorang rekruter. Ingat, setiap hari
seorang rekruter harus membaca ratusan CV. Hanya yang menarik perhatian dan
relevan saja yang akan masuk dalam pertimbangan selanjutnya.
Oleh karena itu, jangan membuat satu CV untuk
seluruh perusahaan yang akan dituju. Buatlah satu CV utama dan sesuaikan
hal-hal yang relevan untuk tujuan yang berbeda-beda sebab setiap
organisasi/perusahaan yang dituju mencari sesuatu yang unik tentang diri Anda
yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan ditawarkan.
SUSUNAN CV
Secara umum, CV akan berisi hal-hal berikut:
1. Data Pribadi
Bagian ini berisi nama, alamat, email,
handphone dan identitas pribadi lainnya. Jangan lupa menyertakan nomor kontak
atau email Anda karena itu adalah satu-satunya cara rekruter bisa menghubungi
Anda kembali jika sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Jangan sampai semua
orang terkesima dengan CV Anda tapi tidak bisa menghubungi untuk proses
selanjutnya.
2. Pendidikan
Bagian ini menjelaskan background pendidikan
dan hubungannya dengan pekerjaan yang dituju. Ada orang yang membuat CV
menjelaskan dari TK, SD, SMP sampai perguruan tinggi. Hal ini tidak salah namun
dalam banyak hal tidak terlalu relevan. Hal yang mungkin penting adalah
pendidikan dari SMU ke atas termasuk jika ada pendidikan non formal khusus yang
Anda ikuti. Anda bisa memasukkan item pendidikan yang lebih rendah hanya jika
menurut Anda punya relevansi khusus atau ada informasi tertentu yang ingin
disampaikan.
3. Pengalaman Kerja
Ini adalah bagian yang paling dilihat oleh
rekruter. Pengalaman kerja memberikan gambaran apakah seorang kandidat sudah
memiliki jam terbang yang cukup atau masih terbatas. Rekruiter juga bisa
menentukan apakah kandidat dapat segera menyesuaikan diri di organisasi yang
baru atau apakah dia butuh penyesuaian yang panjang. Karenanya bagian ini harus
jelas menunjukkan apa yang Anda kerjakan, nama perusahaan yang tempat kerja
sebelumnya, apa yang Anda lakukan di sana.
Jadi jangan hanya menuliskan misalnya pernah
bekerja di bagian Marketing perusahaan XYZ. Tetapi jelaskanlah pernah bekerja
sebagai Account Representative yang bertugas mencari dan mengembangkan
pelanggan dalam satu propinsi dan salah satu prestasi Anda bisa mendapat 100
pelanggan baru dalam 1 bulan yang merupakan rekor di perusahaan XYZ. Informasi
ini akan membantu memahami cakupan kerja yang dilakukan, skill yang dimiliki
serta bisa memperkirakan nilai tambah yang dimiliki seorang kandidat.
Jika Anda memiliki sangat banyak pengalaman
kerja, daftarkanlah pekerjaan-pekerjaan yang relevan dan berhubungan untuk
menunjukkan bahwa Anda punya potensi di pekerjaan yang baru.
4. Skill Yang Dimiliki
Kadangkala Anda perlu menjelaskan dalam CV
skill apa saja yang telah dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman
dari pekerjaan sebelumnya. Seringkali orang menulis skill ini secara singkat
seperti: mampu berkomunikasi dengan baik, dapat bekerja dalam tim, cepat
belajar hal yang baru. Penjelasan seperti itu tidak memberikan nilai tambah
karena semua kandidat juga melakukan hal yang sama.
Berikut contoh yang lebih meyakinkan dan
informatif:
·
Komunikasi
yang baik. Mampu berhubungan dengan pelanggan, instansi pemerintah dan
meyakinkan pihak-pihak yang terkait dengan pekerjaan.
·
Negosiasi. Ahli
bernegosiasi dengan supplier maupun pihak-pihak luar untuk mendapatkan tawaran
yang terbaik bagi perusahaan.
5. Training Yang Pernah Diikuti
Anda perlu memasukkan daftar training yang
pernah diikuti sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana Anda telah
berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki. Jangan masukkan semua
training karena jumlahnya akan sangat panjang. Pilih yang relevan dan sesuai
dengan target pada organisasi yang dituju.
6. Prestasi
Ini adalah bagian yang penting disamping
Pengalaman Kerja yang menjelaskan keunikan sebagai individu sekaligus
pencapaian di bidang tertentu. Anda bisa menjelaskan secara singkat prestasi di
pekerjaan, pendidikan ataupun dalam bidang kemasyarakatan lainnya.
Misal:
·
Terpilih
sebagai “employee of the month” di PT XYZ selama 3 bulan berturut-turut
·
Mewakili
SMU ABC dalam kompetisi tingkat Propinsi di bidang Ilmu Pengetahuan Alam.
·
Juara
III lomba inovasi bidang lingkungan dengan memimpin masyarakat Desa Wonosari
dengan karya “membuat sistem komposter dari tong bekas”
Banyak orang merasa tidak memiliki prestasi
yang cukup. Coba ingat-ingat lagi pasti Anda pernah mencapai sesuatu yang
menjadi nilai tambah dan keunikan diri Anda. Jangan lupa prestasi di bidang
kemasyarakatan atau hal-hal di luar pekerjaan juga menarik bagi seorang
rekruter untuk digali lebih jauh.
7. Kegiatan
Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan
Selain hal-hal yang berhubungan langsung dengan
pekerjaan. Anda perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang dilakukan di
masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa Anda bisa membagi waktu dan memiliki
wawasan yang lebih luas, tidak hanya sebatas pekerjaan. Ceritakan secara
singkat apa yang dilakukan, peran Anda di organisasi tersebut dan pencapaian
yang didapat
Ada beberapah hal yang harus diperhatikan saat membuat Curriculum
Vitae agar bisa menunjukan keprofesionalan anda.
- Maksimal paling banyak 3-4
lembar.
- Tulis pengalaman yang penting
saja, pengalaman yang tidak penting sebaiknya tidak di tulis.
- Tidak bertele-tele dengan
penulisan yang singkat dan mudah dipahami.
- Masukan pendidikan formal, non
formal, pengalaman kerja, dan pengalaman organisasi.
- Buatlah sejujur mungkin yang
menunjukan integritas anda, jangan memalsukan karena bisa berdampak
negatf.
Contoh CV
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
1. Nama
Lengkap
: ..................................................
2. Tempat, Tanggal Lahir : ..................................................
3.Domisili
: ..................................................
4. Jenis
Kelamin
: ..................................................
5.
Agama
: ..................................................
6.
Status
: .................................................. (belum menikah/menikah)
7. Tinggi / Berat Badan : ..................................................
8.
Telepon
: ..................................................
9.
e-mail
: ..................................................
RIWAYAT PENDIDIKAN
A.FORMAL
1. (2002) Lulus SDN 1 Tarakan – Kaltim
1. (2002) Lulus SDN 1 Tarakan – Kaltim
2. (2005) Lulus SLTPN 1 Tarakan – Kaltim
3. (2008) Lulus SMKN 1 Tarakan - Kaltim
4. (2012) Lulus Universitas Negeri Tarakan FKIP – Kaltim
B.NON FORMAL
1. (2010) Lulus Kursus Komputer LPPP Bersertifikat
2. (2012) TOEFL IBT Bersertifikat
KEMAMPUAN
1. Menguasai komputer (MS Word, Excel, Power Point).
2. Menguasai bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin.
PENGALAMAN KERJA
1.
PT.
KALTARA MAJU
Periode
: Juni 2012 - Maret 2013
Posisi
: Marketing
Rincian pekerjaan
·
Memasarkan barang dan jasa
· Survey
kebutuhan konsumen
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar