ETIKA
BISNIS DALAM PENGGUNAAN MULTIMEDIA
Perkembangan dunia teknologi informasi yang mendorong kemajuan yang
begitu pesat atas multimedia sangat dirasakan dewasa ini. Kita menyadari bahwa
multimedia berperan penting dalam menyebarkan informasim karena multimedia
terdiri dari teks, grafik, gambar audio, video yang dikemas jadi satu sehingga
lebih menarik. Namun, perkembangan multimedia tidak lepas dari media cetak
(Koran, majalah, tabloid, dan sebagainya) yang menjadi dasar dari perkembangan
multimedia yang ada saat ini.
Etika
berbisnis dalam multimedia didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
1. Akuntabilitas perusahaan
termasuk tata kelola perusahaan (goog corporate governance) dalam
pengambilan keputusan manajerial.
2. Tanggung jawab social, yang
merujuk pada peranaan bisnis dalam lingkungannya, pemerintah local dan nasional
dan kondisi bagi karyawannya.
3. Kepentingan stakeholder yang
mana ditunjukkan kepada kepentingan pemegang saham, CEO dan pelangganm
penyuplai, dan kompetitornya.
Dalam
penggunaan multimedia ini agar pelaku bisnis itu beretika tentunya harus ada
batasan-batasan aturan yang dibuat oleh pemerintah, seperti larangan penggunaan
multimedia yang menjurus kepada SARA, atau yang bersifat membahayakan
kepentingan masayarakat umum. Sehingga siapa yang melanggar akan dikenakan
sanksi hokum yang berlaku.
PEMANFAATAN
MULTIMEDIA
Banyak
sekali manfaat yang dapat diambil dalam multimedia karena bermacam-macam
pengetahuan dan ilmu-ilmu yang bermanfaat dalam multimedia antara lain:
1.
Multimedia
Dalam Pendidikan
Barangkali dunia pendidikan adalah dunia yang paling membutuhkan
teknologi ini. Sistem pendidikan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) mungkin akan
mencapai sasarannya dengan menggunakan teknologi ini. Para siswa dapat langsung
melihat dan mendengar tentang hal-hal yang dipelajarinya. Sebagai contoh,
seorang siswa membuka aplikasi multimedia sejarah. Dalam aplikasi tersebut
siswa dapat memilih periode dan subjek yang akan dipelajari, kemudian dilayar
tampilan akan hadir teks subjek disertai gambar, suara bahkan gambar hidup dari
subjek yang dipelajari. Perhatian siswa akan lebih terpusat dan rasa ingin
tahunya akan lebih terpancing untuk mempelajari hal-hal lain karena merasa
tertarik akan media penyajiannya.
Anak-anak usia pra-sekolah dan TK (Taman Kanak-kanak) pun akan
mendapat keuntungan dari teknologi ini. Pada usia ini anak lebih tertarik
kepada gambar dan suara. Dengan bimbingan guru dan orang tua mereka dapat
“menjelajahi” lebih luas dan imajinasi merekapun akan lebih berkembang. Singkat
kata teknologi multimedia dapat memberikan arti baru bagi dunia pendidikan.
Pada masa remaja pendidikan bagai mana cara mencari jati diri
sangat penting karena dalam masa-masa ini banyak remaja gampang terombang
ambing dalam mengambil segala keputusan dan juga dalam hal berfikir maka dari
pada itu multi media sangat penting dalam daca pemfilteran segala macam
infomasi yang di teriam oleh para remaja.
2.
Multimedia
di Tempat Umum
Hotel, stasiun, pusat perbelanjaan, museum dan tempat tujuan wisata
akan menjadi sasaran utama dalam lingkup ini. Stand alone terminal dan kios k
akan tersedia ditempat-tempat tersebut guna memberikan informasi. Instalasi
alat seperti ini akan mengurangi penggunaan informasi tradisional dan
personilnya. Alat ini dapat bekerja sepanjang waktu, bahkan saat tengah malam,
dimana tenaga konvensional tidak tersedia.
Kios k disebuah pusat perbelanjaan dapat memberikan informasi
tentang keadaan pusat perbelanjaan tersebut mulai dari denah lantai, jenis toko
sampai penawaran diskon ditoko tersebut. Sebuah kios k disebuah hotel dapat
memberikan data restoran terdekat berikut foto dan suara penyanyinya, peta
kota, jadwal transportasi dan tempat wisata. Pemasangan printer biasanya
disertakan agar pemakai dapat membawa informasi tertulis. Kios k dibandara
dapat memberikan jadwal kegiatan bandara, daftar hotel dan apabila telah
tersambung dengan sistem jaringan terpadu dapat memberikan pelayanan pemesanan
tiket pesawat dan kamar hotel.
Semua contoh aplikasi diatas menuju satu tujuan, yaitu penyampaian informasi yang cepat, jelas, menarik dan efisien tanpa harus mengurangi nilai dari informasi tersebut.
Semua contoh aplikasi diatas menuju satu tujuan, yaitu penyampaian informasi yang cepat, jelas, menarik dan efisien tanpa harus mengurangi nilai dari informasi tersebut.
3.
Multimedia
dalam pembelajaran
a.
System
pembelajaran lebih inovatif dan interaktif
b.
Mampu
menimbulkan rasa senang selama PMB berlangsung sehingga akan menambah motivasi
c.
Mampu
menvisualisasikan materi yang abstrak
Aplikasi multimedia, dalam aplikasi multimedia ada beberapa
aplikasi yang dapat kita gunakan antara lain :
1.
Aplikasi
dalam bidang pengembangan SDM
·
Dalam
bidang SDM multimedia merupakan media pelatihan yang cukup baik dan menarik.
·
Dikenal
dengan istilah computer based traning ( CBT ) dan internet based traning ( IBT
)
2.
Aplikasi
dalam bidang produksi
·
Film,televisi,radio
dan music melibatkan peralatan multimedia
·
Untuk
memnbuat atau merekayasa suatu rancangan mobil,pesawat terbang dan bangunan
3.
Aplikasi
daalam bidang pelayanan keuangan
·
Keuangan
personal,pajak,perencanaan keuangan sumber pinjaman dan perbankan
·
Smart-money.com
( keungan personal, pengelolaan keuangan , pendidikan, manajeman hutang,
perawatan kesehatan, perencanaan rumah, asuransi, proses infestasi.
ETIKA
BISNIS
Masalah etika bisnis atau etika usaha akhir-akhir ini semakin
banyak dibicarakan. Hal ini tidak terlepas dari semakin berkembangnya dunia
usaha di berbagai bidang. Kegiatan bisnis yang makin merebak baik di dalam
maupun di luar negeri, telah menimbulkan tantangan baru, yaitu adanya tuntutan
praktik bisnis yang baik, yang etis, yang juga menjadi tuntutan kehidupan
bisnis di banyak negara di dunia. Transparansi yang dituntut oleh ekonomi
global menuntut pula praktik bisnis yang etis. Dalam ekonomi pasar global, kita
hanya bisasurvive jika mampu bersaing. Untuk bersaing harus ada daya saing
yang dihasilkan oleh produktivitas dan efisiensi. Untuk itu pula, diperlukan
etika dalam berusaha atau yang dikenal dengan etika bisnis karena praktik
berusaha yang tidak etis dapat mengurangi produktivitas dan mengekang efisiensi
dalam berbisnis.
Richard T de George (1986), dalam buku Business Ethics memberikan
empat macam kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai cakupan etika bisnis.
a.
Penerapan prinsip‑prinsip etika umum pada praktik‑praktik khusus dalam bisnis.
b.
Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip etika pada kegiatan
bisnis, tetapi merupakan “meta‑etika” yang juga menyoroti apakah perilaku yang
dinilai etis atau tidak secara individu dapat diterapkan pada organisasi atau
perusahaan bisnis.
c.
Bidang penelaahan etika bisnis menyangkut asumsi mengenai bisnis. Dalam hal
ini, etika bisnis juga menyoroti moralitas sistem ekonomi pada umumnya serta
sistem ekonomi suatu negara pada khususnya.
d.
Etika bisnis juga menyangkut bidang yang biasanya sudah meluas lebih dari
sekedar etika, seperti misainya ekonomi dan teori organisasi.
Pada keempat bidang tersebut, etika
bisnis membantu para pelaku bisnis untuk melakukan pendekatan permasalahan
moral dalam bisnis secara tepat dan sebaliknya mendekati permasalahan yang
tedadi pada bisnis dengan pendekatan moral yang mungkin sering diabaikan. Etika
bisnis akan membuat pengertian bahwa bisnis tidak sekedar bisnis, melainkan
suatu kegiatan yang menyangkut hubungan antarmanusia sehingga harus dilakukan
secara “manusiawi” pula.
Etika bisnis akan memberikan pelajaran kepada para pelaku bisnis
bahwa bisnis yang “berhasil”, tidak hanya bisnis yang menuai keuntungan secara
material saja melainkan bisnis yang bergerak dalam koridor etis yang membawa
serta tanggung jawab dan memelihara hubungan baik antarmanusia yang terlibat di
dalamnya, etika bisnis memiliki tujuan yang paling penting yaitu menggugah
kesadaran tentang dimensi etis dari kegiatan bisnis dan manajemen. Etika bisnis
juga menghalau pencitraan bisnis sebagai kegiatan yang “kotor” penuh muslihat
dan dipenuhi oleh orang‑orang yang menjalankan usahanya dengan licik.
SUMBER :