SUKU BAJAU
(KALIMANTAN TIMUR)
Suku Bajau merupakan suku yang hidup
di atas laut, suku ini menggunakan bahasa sama-Bajau. Suku Bajau merupakan suku
imigrasi dari arah utara (Filipina) pada saat zaman prasejarah. Suku ini adalah
suku Muslim gelombang terakhir migrasi dari arah utara (Filipina) yang memasuki
daerah bagian Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan dan menempati
pulau-pulau sekitar.
Suku
Bajau terbiasa dengan kehidupan bebas, maksud dari arti bebas ini adalah,
mereka terbiasa bebas dari peraturan negara, undang-undang, tidak mengenal
administrasi negara, dll. Suku Bajau semasa hidupnya tinggal di atas perahu,
mereka menuju daratan hanya untuk menjual hasil tangkapan yang mereka peroleh
di lautan dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Akibat
dari mereka tidak memiliki identitas suku ini dituduh telah mencuri ikan di
perairan Indonesia. Sehingga anggota
Suku Bajau di tahan oleh Kepolisisan
Resort Berau, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Ketika Suku ini di tahan di
kepolisian, mereka banyak yang terserang penyakit, karena kehidupan mereka yang
tidak terbiasa dengan kehidupan di darat. Ketika di dalam tahanan banyak
anak-anak yang mulai terkena penyakit gatal-gatal akibat mereka tidak terbiasa
mandi dengan air tawar.
Suku Bajau percaya bahwa di dalam laut itu ada penghuni, dan
mereka beranggapan bahwa semua ciptaan ada di sana, sehingga ketika mereka
turun ke lau selalu berhati-hati. Suku ini juga
dikenal sebagai pelaut yang tangguh hidup mati-nya di laut, dan mampu menyelam
di laut dalam jangka waktu lama tanpa alat bantu sama sekali.
Sumber :
Tari
Perang
(Kalimantan
Timur)

Gambar
Tari Perang






Dalam tarian ini pada
dasarnya menggambarkan tentang cara-cara mempersiapkan perang, cara menyerang
musuh, cara mengintai, dan lain sebagainya. Dan untuk saat ini tarian tersebut
biasanya di tampilkan untuk tamu undangan yang di hormati.